Profile
name: Ririn
age: 25
sex: female
*Ririn-Mail*


Likes
music,white
honesty,optimis
singing,camping
jeans,friends
Poem,Writing,reading


Dislikes
lie,deceit,cunning,hypocrisy
cockroach,caterpillar


]]_Please*Visit_[[
-Ririn-Poem- -[X]
-Ririn-Coratcoret- -[X]

]]_Favorite*Books_[[
-Ayu Utami-
-Mira W-
-Kahlil Gibran-
-Djenar Maesa Ayu-
-Torey Hayden- -[X]
-Dave Pelzer- -[X]
-Andrias Harefa-



.|.archive.|.

+ looking back
04/29/05
07/06/05

[x]-Linkies-[x]
`college -[X]
`work -[X]
`hi-5 -[X]
`friendster -[X]
`matabaca -[X]
`penakom -[X]
`rayakultura -[X]
`penulislepas -[X]
`ilmukomputer -[X]
`free online japanese courses -[X]
`free ensiklopedia -[X]
`free management e-book -[X]
`free online courses -[X]
`free online languages courses -[X]

*_[FRIENDS]_*
x sa
x aiko
x sherly
x budi
x retharsis
x advent
x t4mp4h


*__ Groups___*
`penulislepas -[*]
`penulis bacaan anak -[*]
`penakom -[*]

*__ credits__*
x blogspot
x blogskins
x photobucket
x blogfam
x Yahoo Mail
x Google Mail
x Shoutmiz
x Weblog Commenting and Trackback by HaloScan.com

#__Please Visit__#

x ririn-coratcoret
x ririn-poem



*Faeryvixen's skins*



Blogger
Blogskins

script by:
xDiorAngelx

image by:
Jason Brooks
.|.SARJANA.|.

Terik matahari terasa menyengat kulit wajah Randi, ditambah dengan debu yang menusuk hidung. Matanya terlihat lelah, putus asa, dan kecewa. Randi menahan nafas panjang, ketika melihat antrian ratusan pelamar yang memadati pintu masuk PT. ABC.
"Silahkan tinggalkan lamaran anda di sini, jika nanti kualifikasi anda cocok dengan Perusahaan kami, kami akan menghubungi anda lewat telepon untuk tahapan selanjutnya", reception PT. ABC mengungkapkan dengan terinci apa yang harus dilakukan Randi.

Waktu mulai beranjak sore, Randi melajukan motornya untuk pulang. "Seandainya aku boleh memilih, aku ingin menjadi wakil rakyat atau anggota legeslatif yang gajinya 50 juta per bulan atau aku ingin menjadi penyanyi seperti Group Band Padi yang bisa menghasilkan jutaan hanya dalam sekali pentas. Tapi jalan dan peran yang harus kualami seperti ini. Sang Pencipta menginginkan aku memerankan sebagai Randi "Pengangguran", ucap Randi dalam hati. Seraya Randi melajukan motor, pikirannya semakin melayang dan berkecamuk.

"Nak bagaimana lamaran pekerjaan kamu di PT ABC ?" Tanya Ibu Randi malam itu.
"Bu, ternyata yang ingin mendapatkan pekerjaan bukan hanya Randi, masih banyak orang yang juga membutuhkan kerja . Seperti halnya yang Randi alami hari ini, Randi melamar kerja di PT ABC bersama ratusan pelamar lainnya" ucap Randi putus asa.
"Ya…siapa tahu nak, lamaran kamu diterima, berdoa, berusaha dan sabar !!" jawab Ibu.
"Sampai kapan bu ? Randi sudah satu tahun lebih tidak mendapatkan perkerjaan. Apa pentingnya Randi kuliah sampai 4 tahun, untuk cari kepintaran, untuk cari gelar sarjana, tapi pada kenyataannya Randi seperti tidak berguna, gelar Randi seperti terbuang. Rasanya semua terlihat sia-sia, apa masih kurang Randi berusaha ?" tanya Randi kepada Ibunya.
"Sayang, percaya pada Tuhan, kamu pasti akan mendapatkan pekerjaan. Belajar tidak pernah sia-sia, kepintaran dan ilmu yang kamu peroleh masih banyak manfaatnya untuk bekerja, terutama jika kamu psikotes dan interview nanti" jawab Ibu Randi.
"Bu mungkin sudah saatnya bagi Randi untuk tidak memilih-milih deskripsi kerja yang Randi lamar nanti. Biar Randi jadi penjaga toko atau sales juga agak apa-apa. Asal Randi cari pengalaman kerja dulu." Sahut Randi pelan.
"Keputusan apapun yang kamu ambil, asal menurut kamu baik, Ibu dukung dan bantu doa sayang." Jawab Ibu Randi

"Ve, lebih baik hubungan kita vakum dulu untuk sementara" Randi membuka percakapan dengan kekasihnya.
"Kenapa? Boleh Ve tahu alasannya?" Tanya Ve.
"Ve,kamu sudah dapat pekerjaan yang mapan, kamu cantik, aku rasa kamu bisa dapatkan cowo yang lebih baik daripada aku. Aku hanya pengangguran Ve!!! " Jawab randi dengan nada kesal.
"Ran, kamu sedang kesal, kamu cuma emosi, lebih baik kamu istirahat dulu! Ve gak pernah mempermasalahkan pekerjaan yang belum kamu dapatkan, Ve juga akan bantu mencarikan info kerja ya???" Ve menjawab dengan penuh kelembutan seraya tangannya memberikan kekuatan pada tangan Randi.

"DIBUTUHKAN GURU PRIVAT UNTUK SMU: Matematika, Fisika, Kimia dan Bahasa Inggris" HUBUNGI ; 081-23232323.

Randi segera menelepon nomer yang tertera pada iklan tersebut. "Hallo , apa benar di sana membutuhkan guru privat untuk SMU seperti yang tertera pada iklan koran hari ini ?" tanya Randi memulai percakapan.
"Ya benar. Kalau anda berminat, silahkan menulis surat lamaran dan beri keterangan pengalaman mengajar anda pada daftar riwayat hidup. Kirimkan ke LBB Mandiri Pintar, Jl. Lawu 45, Surabaya" sahut penerima telepon.
"Terima kasih Bu atas informasinya, hari ini juga saya akan segera mengirimnya ke alamat tersebut." jawab Randi seraya tersenyum penuh harap.

== S A R J A N A ==

4 tahun terlalui
4 tahun mencari ilmu
4 tahun orang tua mengeluarkan banyak uang
4 tahun akhirnya aku mencapainya.

'Sarjana'

hanya demi satu kata itu aku berlari kencang
hanya demi gelar itu aku berjuang
dan demi dia juga aku belajar malam .. dan siang

satu tahun lebih berlalu
kutelusuri lorong-lorong kota
kuketuk pintu-pintu
di antara tembok-tembok besar
kusodorkan 'sarjana'
kutawarkan diri dan kemampuan
semakin aku meninggikan 'sarjana'
semakin sulit kudapat bintang

Tersadar ...
bahwa sarjana tidak selalu berada di atas
tidak selalu dengan jabatan presiden
dan tidak selalu mendapat jutaan uang

Realita ...
Sarjana harus dibawa dengan kesadaran diri
ketekunan hati,
kerendahan dan motivasi yang tinggi
terutama…kebijaksanaan sejati

Dan kini,
Aku bisa meletakkan 'sarjana' dalam letak yang tepat
Tidak menyalahkan diri, waktu dan tempat
Aku fahami bahwa semua ada hikmahnya.


"Ve .. hari ini aku mendapatkan kerja, aku bekerja sebagai Guru les privat di suatu LBB mulai Maret bulan depan. Ve .. kini aku mengerti bahwa aku harus bisa mengambil peluang apapun yang mungkin dan yang bisa aku jalani dengan ketrampilan yang aku miliki, tanpa menyombongkan 'Sarjana'. Ve .. thanks atas semua dukungan kamu. Malam minggu nanti aku datang membawa 'sebuah senyum' kemenangan atas kesombongan 'sarjana' yang bisa aku taklukan.
Love,
RANDI

Ve tersenyum membaca puisi dan surat dari Randi yang sudah terletak manis di meja ruang kamarnya. "Akhirnya kamu berhasil mendapatkan pekerjaan", Ve bergumam dalam hati sambil memejamkan mata seraya dia mulai berhayal bertemu Randi dengan pakaian kerjanya yang baru.

19 Februari 2004


posted @
Ririn,7:06 PM
|
.|.Please..Comment.|.for.|.Ririn.|.
++++++
_______________________________________________________

.|.KADO BUAT MAMA.|.

Satu minggu lagi Valentine’s day akan tiba, hari yang dinanti Icha. Sosok gadis yang bermimpi menemukan kekasih di hari Valentine.

Icha sangat mengagumi Ketua OSIS tempat dia belajar. Di SMUN 6 ini siapa yang tidak kenal Kia, sosok tampan yang pandai, supel, ramah…Ketua OSIS lagi.
Kia .. Kia .., namanya selalu terukir dalam setiap goresan buku harian Icha, bahkan di setiap sudut buku pelajarannya tertulis nama 'KIA'.

7 Februari

Dear Diary,
Icha sudah tidak punya papa, Icha sendiri .. sepi ..
Kia sangat membuat Icha bahagia. Melihat senyum Kia, Icha gembira dan tenang.

Diary,
Kia seperti bintang di angkasa sana, yang setiap hari hanya bisa Icha pandang tanpa bisa Icha menyentuhnya, yang hanya bisa Icha damba, tanpa bisa Icha memilikinya.

Diary,
Bentar lagi Valentine, Icha masih belum bisa dekat sama Kia. Icha benci pada diri Icha sendiri. Icha tidak punya keberanian untuk memulai suatu dialog. Icha merasa gak berarti tanpa Kia. Teman-teman Icha rata-rata udah punya cowok semua, tempat mereka bermanja, tempat mereka curhat. Tapi Icha ?? Untuk apa Icha hidup ? untuk apa ???


Siang hari Icha pulang dengan wajah kusam, mata yang mendung, semendung langit yang sebentar lagi mengguyur bumi. Icha kesal dan kecewa karena senyuman Icha yang termanis tidak dibalas oleh Kia. Icha melempar tas sekolah, sambil menggerutu "Dasar Kia sombong, sok sibuk, sok jual mahal". Mata Icha mulai berair, dengan gerakan cepat Icha membaringkan tubuh sambil mengambil Diary. Tiba-tiba mata Icha melebar begitu membuka Diary itu.


9 Februari

Dear Icha sayang,

Icha sudah tidak punya papa, tapi Icha tidak sendiri. Icha punya mama. Masih adakah Mama di hati Icha ?

Icha sayang,
Icha bisa memiliki Kia, seperti halnya Icha memiliki Mama. Milikilah keberanian untuk memulai persahabatan dengan Kia. Biarkanlah teman-teman Icha punya cowok yang perhatiin mereka, dan biarlah Icha menjalani hidup dengan pribadi Icha sebenarnya. Langkah Icha masih panjang, Icha hidup bukan cuma untuk mama, atau untuk masa depan Icha, hiduplah untuk semua orang yang membutuhkan Icha.
Icha sayang,
Banggalah pada diri Icha, juga atas semua yang Tuhan beri.

Icha, Valentine adalah Kasih sayang untuk semua orang. Jangan obsesikan Valentine Icha dengan cinta Kia.

Love,
Mama


Mata Icha basah, "Mama,... Icha melupakan mama sejak melihat Kia, Icha selalu merasa sendiri" gumam Icha. Icha memeluk Diary itu sambil tersenyum lebar.

Hari ini Valentine telah tiba, Icha bangun pagi-pagi sekali, bahkan Icha tidak mau kalah dengan ayam-ayam yang berkokok tiap pagi untuk membangunkan dia.
"Pagi Bi Inah, Icha mau bikin Mie dan Nasi Goreng kesukaan mama", celetuk Icha dengan wajah ceria.
"Wah .. tumben non Icha" jawab Bi Inah, dengan nada kaget.
Icha memasak dengan senyum mengembang, bahkan setelah selesai masak Icha masih menyempatkan waktu untuk memetik bunga mawar di kebun depan.

"Bi Ina, pagi ini masak apa ?" teriak Mama Icha seraya menuju dapur.
"Pagi mama sayang, Happy Valentine" ... sapa Icha sambil mencium mamanya. "Ini kado special buat Mama, Icha buatkan khusus untuk sarapan mama."
Mama Icha tersenyum, dan matanya basah sambil mengucap pelan, "Terima kasih sayang, keceriaan Icha adalah kado terbesar buat mama".
Icha memeluk erat dan berkata "Terima kasih mama, atas makna Valentine yang mama ajarkan"

4 Februari 2004


posted @
Ririn,7:02 PM
|
.|.Please..Comment.|.for.|.Ririn.|.
++++++
_______________________________________________________

.|.SALAHKAH CINTA ?.|.

"Mbak…mbak…dompetnya jatuh", teriak seorang pemuda di tengah keramaian pengunjung Gramedia.
"Terima kasih, ternyata masih ada orang jujur di tengah keramaian begini" ucap Hera sambil tersenyum.
"Nggak juga mbak, kita kan harus saling tolong-menolong" jawab pemuda itu.
"Jangan panggil mbak, panggil saja aku 'Hera', supaya lebih akrab kalau ngobrol…nama kamu siapa ?" Tanya Hera.
"Nama saya Romi".
"Romi kalau tidak keberatan gimana kalau sekalian kita mampir ke Depot depan, aku mau traktir kamu sebagai ucapan terima kasih". Jawab Hera.
"Ok…no problem, senang sekali aku bisa makan berdua dengan cewek cantik" gurau Romi.

Awal perkenalan Romi dengan Hera yang tanpa sengaja bertemu dengan suatu kejadian yang 'Kebetulan' membawa mereka semakin dekat dan bersahabat. Tanpa terasa hari-hari Hera terisi dengan sms-sms dari Romi, telepon yang selalu menghangatkan hati Hera juga tawa yang menghibur Hera.

"Hera, aku lagi kangen nih…..Ingin ketemu. Bisa gak kita ketemu saat ini ??" tanya Romi yang menghubungi Hera lewat handphone.
"Duhhh, pake kangen segala, mulai deh rayuan gombalnya .. ok bisa.Kita ketemu di tempat pertama kita jumpa ya !! sekalian ajak aku makan di depot tempat kita ngobrol pertama kali." Jawab Hera.
"Ok deh, aku berangkat sekarang, honey!!,teriak Romi dengan penuh semangat 45.
Hera melajukan mobil dengan senyum riang,”Romi,…Romi…gak percaya, aku akan bertemu dengan kamu lagi hari ini, hmmm seandainya Tuhan mengijinkan, aku ingin langsung memelukmu dan berkata jadilah kekasihku" Tapi apa kamu juga merasakan seperti apa yang aku rasakan ? Aku takut untuk mencoba lagi .. gumam Hera dalam hati.

"Hera, gak terasa kita udah dekat selama 2 minggu ini ya ? tiap jam aku selalu ingat kamu, tanpa kirim sms ke kamu rasanya hari-hariku jadi hampa" Romi mulai membuka percakapan.
"Hmmmm .. masak sih Rom ??" Tanya Hera dengan wajah yang memerah.
"Tuh kan, wajah kamu malu-malu bikin aku gemas dan gak bisa ngelupain. Hera, kamu mau jadi cewek aku ? tempat aku curhat, berbagi ?" tanya Romi.
“Rom, bukan aku menolak .. tapi apa gak terlalu cepat ? Kita baru kenal selama 2 minggu. Kamu belum kenal siapa aku, aku belum kenal siapa kamu. Selama inipun kita berdua berkomunikasi hanya lewat handphone atau sms. Please, aku minta waktu berpikir ya Rom .. ?" Jawab Hera.
Romi menjawab dengan sedikit kecewa "Its ok, no problem honey…take your time! Aku bisa ngerti maksud kamu"
Dan .. akhirnya mereka berdua pulang dengan status tetap menjadi sahabat.

"Rom, tunggu di sini dulu yach…aku mau ambil buku paket Statistika", celetuk Dicky di tengah lamunan Romi.
"Ok, ambil dulu sana ..tapi jangan lupa ambilkan aku minum, yang dingin ya…haus nih!!" jawab Romi. Saat Dicky keluar dari kamarnya, bersamaan dengan itu ada gadis yang masuk lewat pintu depan rumah Dicky.
"Ekh..kakak, sekalian deh jangan ganti pakaian dulu, kenalin nih teman Dicky".
"Romi, ini kakak aku, namanya Hera".
"Hi, senyum Hera sambil mengulurkan tangannya".
"Hi juga, pulang kuliah?" tanya Romi. Hera tidak menjawab, Hera langsung menuju ke dalam rumah.

Mata Romi rasanya nanar, rasanya ingin mengeluarkan air mata…mendengar semua cerita Dicky tentang kakaknya, membuat dadanya berdentum keras. Romi baru mengetahui kalau ternyata Hera adalah kakak Dicky yang sudah bekerja sebagai staff accounting di perusahaan ternama. Hera sudah menyelesaikan kuliahnya, dan tinggal menunggu saat untuk wisuda. Dan yang lebih mengagetkan Romi, Hera telah ditinggal kekasihnya yang memilih menikah dengan pilihan orangtuanya.

"Oh..Tuhan, jauh sekali perbedaan ini, aku baru memulai langkahku di bangku kuliah, sedangkan Hera telah menjadi gadis matang, yang sudah mandiri" desah Romi dalam hati.

Tiba-tiba Romi melihat Hera duduk di beranda teras rumah, Romi tidak membuang waktu lagi, dia segera menghampiri Hera, di saat Dicky tidak ada.
"Hi hera, gak nyangka ternyata kamu kakak Dicky ya? Aku senang ..ternyata Hera-ku adalah kakak sahabatku", ucap Romi membuka percakapan.
"hmmm, ya..aku pantas juga kamu panggil kakak, karena beda kita 4 tahun" jawab Hera.
"Biarkan aku tetap memanggil kamu Hera ya??" tanya Romi.
"Rom, rasanya aku sudah menemukan jawaban untuk kamu. Menurut aku kita tidak pantas menjalin hubungan cinta", jawab Hera.
"Kenapa? Kenapa, kamu menjawab seperti ini? Atau karena perbedaan umur kita? Hera, salahkah cinta yang tumbuh ini ? Salahkah aku jika mencintai kamu yang umurnya lebih tua dari aku ? Tolong, jangan kamu matikan perasaan yang baru mulai bersemi ini. Biarkan aku menjadi kekasihmu..biarkan rasa ini tetap tumbuh dan semakin tumbuh untukmu" Maukan honey ? tanya Romi.
"Pantaskah aku Romi?" Hera balik bertanya.
"Kamu cantik, mandiri, baik, jangan bilang tidak pantas, aku yakin masih banyak lelaki yang juga menginginkan dirimu seperti diriku sekarang ini". Jawab Romi.
"Mulai deh…mulai .. rayuan kamu!!! .. Hera merengek, memukul manja pada Romi.
"Artinya iya kan, honey?" tanya Romi.
Hera mengangguk sambil tersenyum malu.

"wah..wah…hebat nih, sohib aku ternyata sudah pandai merayu kakak aku, ati-ati lho, aku gak mau jadi adik ipar kamu".teriak Dicky yang ternyata diam-diam mendengarkan pembicaraan rahasia sahabat dekatnya itu.

Romi dan Hera tersenyum sambil bergandengan tangan. Bagi mereka cinta tidak mengenal batasan umur. Mereka hanya melihat keindahan hari-hari depan yang akan mereka lalui dengan berbagi satu sama lain.


6 February 2004


posted @
Ririn,6:52 PM
|
.|.Please..Comment.|.for.|.Ririn.|.
++++++
_______________________________________________________

.|.Persahabatan.|.

"Ok, please to prepare the Meeting Presentation’s for next week. Bye” !!, Dosen speaking mengucapkan kalimat terkhir itu sebelum ia meninggalkan ruang. Aku segera bergegas keluar dari kelas menuju ke kantin. “Hai Ka, Zit…..gimana gak ada kuliah hari ini ?” Tanyaku pada dua sohibku. “Apa gak liat nih..? Kita lagi feminim, lagi pakai rok dan cantik seperti ini kok dibilang gak ada kuliah ? Kita kan barusan selesai Praktek Kesekretariatan. Nah kamu ngapain ke sini ? Jangan bolos lho, entar kuliah gak kelar-kelar”. Jawab Eka. Oke, Boss….aku baru aja selesai kuliah speaking, gila nih, aku pikir-pikir beban kita mendekati Tugas Akhir malah banyak yach? Terlalu banyak mata kuliah yang harus dipresentasikan. Masak, speaking aja juga minta Meeting Presentation ?” jawabku. Ha..ha…iya aku bisa stress, tapi sekarang kita makan dulu, kita ke Kos aku yukkk….tidur siang dulu, atau dengerin radio dulu, dan kalian bisa cuci muka atau sekedar istirahat.” Jawab Zita.

Aku dan dua sohibku beranjak dari kantin setelah kami menyelesaikan makan siang. Dan kami pergi ke Kos Zita yang letaknya dekat dari kampus.
“Zit, kamu rencana ngapain nih selesai kuliah..?” Tanya aku memulai percakapan di kos itu. “Aku gak tahu, yang pasti cari kerja” jawab Zita. Iya, kita semester ini kan udah kelar kuliahnya, tapi kita masih harus meninggalkan satu mata kuliah ujian negara. Memang lebih baik kita kerja dulu, sambil menunggu ujian negara dan pendaftaran wisuda, sahutku. “Kalian berdua enak yach, udah selesai semua. Aku sendirian yang harus tinggal, gara-gara Bahasa Jepang III aku mengulang.” Jawab Eka. “Udah lah ka, kan cuman Jepang…dan satu mata kuliah lain, aku rasa kamu bisa cepat kok menyelesaikannya. Kita harus tetap saling berkomunikasi yach, walau nanti kita udah kerja, dan punya kesibukan sendiri-sendiri.” Jawabku.

Itulah masa-masa dimana kami bertiga menjalani masa kuliah bersama-sama, berbagi cerita, berbagi kesedihan, berbagi suka. Kami isi bersama dengan keceriaan, belajar satu sama lain, mengisi satu sama lain. Terkadang ada sedikit perselisihan, tapi kami dapat menyelesaikannya dengan cepat.

Waktu semakin cepat berlalu. Aku, Zita, dan Eka telah mempunyai kesibukan sendiri-sendiri. Aku telah bekerja pada suatu Universitas swasta, Zita telah bekerja di dunia Entertainment yaitu di sebuah Radio swasta, dan Eka bekerja di sebuah perusahaan swasta.

“Ka, gimana…kita wisudanya jadi bersamaan kan ?”tanyaku. “Iya nih, jadi Juni besok, Zita juga, jawab Eka. “Kalau gitu kita ketemu dulu yach sebelum acara wisuda itu..? Kan kita ada perpisahan dengan dosen-dosen sekretaris..?, jawabku. “Iya deh, di rumahku yach..? kalau perlu harus menginap, aku kangen banget..ingin cerita-cerita. Aku hubungin Zita yach kalau hari Sabtu ini kita ketemu di rumahku. Jawab Eka.

Wisuda telah berlangsung, aku merasa senang dapat menyelesaikan kuliahku, dan kulihat keceriaan itu juga terlihat di mata dua sahabatku. Acara wisuda berlangsung dengan lancar, tapi karena banyak kerumunan orang, aku tidak bisa berkomunikasi banyak dengan Eka dan kedua orang tuanya.

Dua bulan setelah wisuda berlalu, aku menerima sms dari Eka, dia hanya mengatakan bahwa dia pusing mungkin karena darah rendah, Eka meminta saran obat untuk menghilangkan darah rendah itu. Heran, rasanya aku hanya berpikir bahwa sohibku satu ini mempunyai penyakit yang biasa. Dan karena kesibukanku aku tidak sempat say hello di telepon atau datang ke rumahnya. Yach aku merasa bahwa kami bertiga melupakan komitmen kami dulu. Aku merasa bahwa kami bertiga terlalu tenggelam dan sibuk dengan dunia kerja kami sendiri-sendiri. Semenjak kuliah hingga kami bekerja itu adalah waktu panjang yaitu satu tahun, tapi kami hanya empat kali bertemu, itupun pada event-event tertentu.

Malam, tanggal 29 Oktober 2002 jam 21.18 ,ketika aku hendak membaringkan tubuhku Hp ku berbunyi, dengan Informasi yang seakan gak bisa aku percaya. “Rin, kamu dah tahu Eka meninggal ? rencananya besok aku sama anak-anak mau melayat habis magrib. Kamu ikut ?, salam Uci” Otakku tidak mau berpikir cepat, aku bingung Eka siapa? Kalau Eka-ku itu tidak mungkin, masak Eka-ku meninggal, dan orang yang tidak dekat aja tahu, sedangkan aku gak tahu?. Aku segera menghubungi HP Eka, ternyata…yang menerima Mamanya dan mengiyakan tentang kebenaran kabar itu. Aku tidak bisa menahan segala kesedihan ini, aku langsung menelepon Zita untuk mengungkapkan yang terjadi. Dan ternyata Zita sama sekali tidak tahu akan hal ini juga.

Terakhir saat aku ke rumahnya dan mengetahui bahwa Eka meninggal karena Tipes yang sudah menyerang otaknya, aku sadar bahwa persahabatan harus tetap dibina, dan tetap dipupuk walaupun kesibukan selalu hadir dalam hidup. Aku sadar bahwa aku egois dengan tidak say hello pada dua sohibku ini, hingga aku merasa kehilangan sesuatu yang sangat berharga dalam hidupku. Kehilangan “Sahabat”. Aku tahu aku kehilangan eka, dan aku sadar aku tidak bisa memutar waktu kembali untuk melihat wajah terakhirnya, tapi aku masih punya Zita. Aku berharap Tuhan memberikan istirahat yang tenang untuk Eka, dan mengampuni segala dosanya selama hidup di dunia ini.Dan aku ingin tetap mengetahui kabar Zita, kepergian eka menyadarkan aku untuk selalu menjaga persahabatan ini.

Pesanku kepada para pembaca, jagalah persahabatan hingga kalian mempunyai anak cucu, atau sampai meninggal. Mencari sahabat yang mengerti diri kita itu lebih sulit, mencari musuh itu lebih mudah. Dan hendaklah kita semua selalu menerapkan persahabatan tanpa pandang agama, suku, ras ataupun golongan.


Kutulis untuk sahabatku “Eka”
27 Maret 2003


posted @
Ririn,1:26 AM
|
.|.Please..Comment.|.for.|.Ririn.|.
++++++
_______________________________________________________

WELCOME

Click on any of the buttons to navigate through the pages. Enjoy!

Selamat pagi, selamat siang, selamat sore atau juga selamat malam
Blog kedua sengaja aku buat, khusus untuk cerpen.
Bukan sok jago dalam membuat cerpen,
Justru ini adalah suatu langkah
supaya corat-coret tangan ini dapat dinilai

Para ahli berkata
"tidak ada batasan umur/kata terlambat dalam menulis"
sebisa mungkin dengan keminiman pengetahuan
aku mencoba menuangkan imajinasi saja
yang memang tidak hebat dibanding karya orang lain :)


Selamat membaca!

*Ririn*